SENJA, AKU BELAJAR
Di sebuah kamar kecil asrama "Al-Hikmah" PP Wahid Hasyim (lantai
dua setengah, pojok timur-selatan) ini, aku dan teman sekamar biasa makan
bersama. Sering saling menunggu diantara kami, hanya untuk makan bersama. Kami
sudah seperti keluarga. Canda-tawa selalu ada ketika kami bertiga (aku, Mba Umi
Masitoh, Mba Nur Tanfidiya) bersama. Mereka berdua bagaikan kakak yang selalu
menuntunku, membimbing, dan mengingatkan ketika aku nakal. Ketika aku
sakit merekalah yang peduli, perhatian padaku.
Ahad sore, Mba Umi Masitoh
(akrab dipanggil Mba Itoh) membelikan sop rolade di RM Selaras
depan asrama. Langsung deh, kami santap bersama. "Kudu dimaem
loh vi, ditelaske!" Aku tersenyum "Hmmm... Mba Itoh...." Dan
aku hanya makan kuahnya aja.
Tek..tek..tek...! Dung..dung!
Waktu 3 Raka'at (Maghrib) pun
tiba, kami pun segera mengakhiri makan. Kebetulan Mba Itoh selesai makan
duluan, jadi sudah wudlu terlebih dahulu. Giliran aku sama Mba
Fidiya yang bergegas wudlu. Sambil berjalan menuruni tangga, Mba Fidiya
menegurku "Harusnya tadi kamu habisin, itu kan udah dibeliin. Aku
sebenernya juga kurang suka, tapi aku habisin. Soalnya sudah dibeliin".
******
Senja ini, aku mendapat
pelajaran baru. Terkadang aku belum bisa bersikap yang seharusnya. Terima kasih
Yaa Rabb.. Engkau memberikanku di sekitar orang-orang yang peduli, perhatian, dan
juga yang selalu mengingatkan aku.
Komentar
Posting Komentar